Tafsiran Kitab Wahyu: Rentetan Peristiwa Sebelum Pengangkatan (Rapture)
Nubuatan tentang akhir jaman banyak ditemukan dalam Alkitab, dan puncaknya adalah pada kitab Wahyu. Kitab Wahyu membeberkan secara runut mengenai munculnya antikristus, gelombang malapetaka dahsyat, pengangkatan atau rapture, dan bahkan peristiwa setelah rapture. Setelah itu, bermuara pada tujuan akhir, yaitu langit baru dan bumi baru. Bagian ini adalah bagian awal dari tafsiran kitab Wahyu mengenai akhir jaman.
Latar Belakang: Anak Domba Allah Layak Membuka Kitab Bermeterai.
Wahyu 5 adalah latar belakang mengapa nubuatan tentang akhir jaman dibeberkan secara jelas kepada kita. Pasal itu menceritakan suatu peristiwa di mana Allah Bapa membawa gulungan kitab yang disegel dengan tujuh meterai. Tetapi tidak seorangpun di sorga, di bumi, atau di bawah bumi, yang dapat membuka dan melihat sebelah dalamnya. Jadi hanya Allah Bapa yang mengetahui isinya.
Tetapi kemudian muncul Anak Domba seperti telah disembelih, yaitu Yesus Kristus, yang setelah pengorbananNya di atas kayu salib menjadi layak menerima gulungan kitab dan membuka meterai-meterainya. Dan Tuhan Yesus menggenapi perkataanNya pada Yohanes 15:15.
Tujuh Meterai Dibuka
Nubuatan kitab Wahyu tentang peristiwa yang terjadi dibumi diawali dengan terbukanya ketujuh meterai. Terbukanya ketujuh meterai akan menghasilkan berbagai malapetaka di bumi.
Semua ini terjadi sebelum pengangkatan. Jika kita mengalir membaca artikel ini sampai akhir, kita akan mengetahui mengapa ini terjadi sebelum pengangkatan.
Meterai Pertama: Penunggang Kuda Putih
Penunggang kuda putih, sekilas seperti menggambarkan Tuhan Yesus. Akan tetapi, bukan! Penunggang kuda putih ini adalah anti-kristus. Dia baru saja dimahkotai untuk menjadi raja selama tujuh tahun di bumi, dan merebut kekuasaan atas raja-raja di bumi.
Warna kuda yang putih bukan menunjukkan kekudusan, tetapi melambangkan penyamarannya sebagai malaikat terang. 2 Korintus 11:14 "Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat terang."
Senjata penunggang kuda putih ini adalah panah, sehingga mengingatkan kita pada Efesus 6:16, "dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat."
Selain itu, penunggang kuda putih adalah termasuk dalam kawanan empat penunggang kuda, dimana tiga yang lain dipastikan adalah roh pengacau.
Meterai Kedua: Penunggang Kuda Merah Padam
Penunggang kuda merah padam melambangkan suatu roh yang akan menghapus damai sejahtera di bumi melalui peperangan dan pembantaian.
Meterai Ketiga: Penunggang Kuda Hitam
Penunggang kuda hitam melambangkan suatu roh yang menguasai perdagangan. Dia membawa timbangan yang biasa dipergunakan pada transaksi jual beli.
Dia sedang menawarkan gandum dan jelai, dengan harga yang sangat tinggi. Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Sedinar adalah penghasilan umum dari satu hari kerja saat itu (Matius 20:2). Sementara secupak gandum dan tiga cupak jelai tidak mencukupi untuk makanan seorang selama sehari. Jadi hal ini menyatakan bahwa terjadi lonjakan harga pangan yang tinggi.
"Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu". Minyak sering dipakai untuk melambangkan Roh Kudus. Sementara anggur adalah lambang dari Darah Penebusan Yesus. Dengan demikian, ini adalah peringatan untuk tidak menyentuh orang yang telah dikuduskan oleh Darah Yesus. Tuhan akan melepaskan orang-orang pilihan-Nya, seperti pernah dilakukan-Nya pada bangsa Israel terhadap tulah-tulah di Mesir.
Meterai Keempat: Penunggang Kuda Hijau Pucat
Penunggang kuda hijau kuning, atau tepatnya hijau pucat, adalah roh maut yang merajalela. Membunuh seperempat penduduk bumi melalui peperangan, kelaparan, wabah penyakit, dan serangan binatang.
Meterai Kelima: Aniaya Karena Firman Allah
Jika bagi orang dunia terjadi bencana besar, bagi pengikut Kristus akan terjadi aniaya karena firman Allah. Akan terjadi banyak penambahan martir pada saat meterai kelima dibuka. Meskipun sama-sama menemui kematian, tetapi kematian para martir ini tidak sia-sia, tetapi sangat berharga.
Meterai Keenam: Bencana Alam Dahsyat
Saat ini sulit untuk membayangkan, bencana apa yang sebenarnya terjadi saat meterai keenam dibuka. Tetapi dipastikan itu adalah bencana alam yang dahsyat. Terjadi gempa dahsyat, matahari menjadi hitam, bulan menjadi merah, benda-benda langit berjatuhan, serta gunung dan pulau-pulau bergeser dari posisinya.
Meterai Ketujuh: Tujuh Sangkakala Ditiup
Terjadi tujuh tiupan sangkakala pada saat meterai ketujuh dibuka. Hampir semuanya adalah bencana, kecuali sangkakala terakhir.
Tujuh Sangkakala Ditiup
Sangkakala Pertama: Sepertiga Bumi Terbakar
Sangkakala Kedua: Sepertiga Penghuni Laut Binasa
Sangkakala Ketiga: Sepertiga Sungai dan Mata Air Menjadi Pahit
Sangkakala Keempat: Sepertiga Benda Langit Menjadi Gelap
Sangkakala Kelima: Siksaan Belalang Dari Jurang Maut
Lalu malaikat yang kelima meniup sangkakalanya, dan aku melihat sebuah bintang yang jatuh dari langit ke atas bumi, dan kepadanya diberikan anak kunci lobang jurang maut. Maka dibukanyalah pintu lobang jurang maut itu, lalu naiklah asap dari lobang itu bagaikan asap tanur besar, dan matahari dan angkasa menjadi gelap oleh asap lobang itu.
Dan dari asap itu berkeluaranlah belalang-belalang ke atas bumi dan kepada mereka diberikan kuasa sama seperti kuasa kalajengking-kalajengking di bumi. Dan kepada mereka dipesankan, supaya mereka jangan merusakkan rumput-rumput di bumi atau tumbuh-tumbuhan ataupun pohon-pohon, melainkan hanya manusia yang tidak memakai meterai Allah di dahinya. (Wahyu 9:1-4, TB)
Sangkakala Keenam: Sepertiga Manusia Terbunuh Oleh Perang
Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya, dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di hadapan Allah, dan berkata kepada malaikat yang keenam yang memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat sungai besar Efrat itu."
Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga dari umat manusia. Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka. (Wahyu 9:13-16)
Sangkakala Ketujuh: Pengangkatan Atau Rapture
Bagaimana kita tahu bahwa sangkakala ketujuh adalah pengangkatan atau rapture? Setidaknya ada dua alasan atas kesimpulan ini. Pertama adalah sesuai 1 Korintus 15:51-52, yang menyatakan bahwa pengangkatan terjadi saat sangkakala terakhir.
Dan alasan kedua adalah karena sangkakala ketujuh dicatat pada ayat-ayat terakhir dari Wahyu 11. Sementara Wahyu 12 membahas tentang kisah pengangkatan.
Berapa Lama Dari Anti-Kristus Sampai Pengangkatan ?
Awal kemunculan Antikristus (meterai 1) sampai dengan pengangkatan (akhir meterai 7) terjadi dalam kurun waktu 3.5 tahun. Dasar alkitabnya adalah Wahyu 11:1-2 dan Daniel 9:27.
Tuhan menyuruh Yohanes, sang penulis kitab Wahyu, untuk mengukur Bait Suci dan yang beribadah di dalamnya. Berarti belum terjadi pengangkatan, karena yang seharusnya diangkat masih berada di dalam Bait Suci. Sementara umat di pelataran sebelah luar telah diserahkan untuk diinjak-injak, menyiratkan telah terjadi penguasaan oleh antikristus.
Terdapat kurun waktu yang disebutkan pada ayat tersebut, yaitu empat puluh dua bulan. Kurun yang sama dengan 3.5 tahun.
Raja disini diyakini melambangkan antikristus, sementara tujuh masa melambangkan tujuh tahun. Di pertengahan tujuh masa (atau 3.5 tahun), antikristus menghentikan penyembahan kepada Allah. Mengapa antikristus dapat seleluasa itu? Karena yang menahannya telah disingkirkan (lihat 2 Tesalonika 2:1-5), yaitu orang benar telah diangkat.
Kesimpulan
Peristiwa akhir jaman di kitab Wahyu diawali oleh pembukaan 7 meterai, dan peniupan tujuh sangkakala pada meterai ketujuh. Meterai pertama adalah saat antikristus dimahkotai untuk menjadi raja di bumi selama 7 tahun. Dan saat meterai ketujuh dibuka, saat sangkakala ketujuh ditiup, terjadi pengangkatan atau rapture. Pengangkatan ini terjadi 3.5 tahun sejak antikristus dimahkotai.
Agar tidak salah mengerti, antikristus telah lama muncul di bumi. Hal ini sesuai 2 Tesalonika 2:6-7 yang memang membahas tentang antikristus. Hanya saja, antikristus dimahkotai pada pembukaan meterai pertama.
Artikel ini membahas nubuatan di kitab Wahyu sebelum pengangkatan, untuk melanjutkan, dapat membaca Tafsiran Kitab Wahyu: Mengungkap Pengangkatan .