Kisah Penciptaan Disejajarkan Dengan Temuan Prasejarah.
Apakah kisah penciptaan di Kitab Kejadian sesuai dengan temuan ilmiah? Sangat sesuai! Bahkan kisah di alkitab membongkar apa yang sebenarnya terjadi di balik semua itu. Kita akan mencocokkan timeline alkitab dan temuan ilmiah prasejarah.
Timeline Alkitab
Kejadian 1:1 dan 1:2
Seperti pernah dibahas pada artikel sebelumnya, Kejadian 1:2 tidak segera terjadi setelah kejadian 1:1. Hal ini lebih jelas melalui terjemahan alkitab versi ILT3 (Indonesian Literal Translation 3):
Dan bumi menjadi tak berbentuk dan hampa (Kej 1:2a)
Antara Kejadian 1:1 dan 1:2 telah terjadi peristiwa besar, yaitu pemberontakan iblis. Iblis dan pengikutnya dibuang ke bumi.
Satu Hari adalah Masa 1000 Tahun
Allah melakukan pemulihan bumi melalui penciptaan ulang selama 7 hari. Dan kemudian terjadi lagi pemulihan selama 7 hari setelah manusia jatuh dalam dosa.
Satu hari disini bukan merujuk pada satu hari manusia, tetapi merujuk pada masa 1000 tahun.
Bukti pertama adalah berdasar Mazmur 90:4 dan 2 Petrus 3:8
Bukti kedua adalah pada kisah kejatuhan manusia dalam dosa. Allah mengatakan bahwa pada hari manusia memakan buah pohon itu, manusia akan mati (Kejadian 2:17). Jadi bukan segera mati, tetapi mati pada hari yang sama dengan saat memakan buah pohon itu.
Adam mati pada umur 930 tahun (Kejadian 5:5). Umur Adam jelas dihitung sejak ia jatuh dalam dosa, karena Adam tidak terikat oleh maut sebelum jatuh dalam dosa. Adam mati pada hari yang sama dengan saat ia makan buah pohon itu.
Bukti ketiga adalah kisah mengenai Kerajaan 1000 tahun di Wahyu 20:1-6. Masa 1000 tahun tersebut dinyatakan sebagai hari ketujuh pada Ibrani 4:9.
Adam Jatuh Dalam Dosa Pada Hari Ke-10
Ini adalah tafsiran dari peraturan perayaan Paskah Yahudi di Keluaran 12. Pada aturan tersebut, domba paskah dipilih pada tanggal 10 (Keluaran 12:3), dan disembelih pada senja tanggal 14 (Keluaran 12:6)
Tuhan Yesus sebagai Domba Paskah yang sesungguhnya dipilih segera saat Adam jatuh dalam dosa. Kejadian 3:15 itulah nubuatan pertama tentang pengorbanan Tuhan Yesus.
Penetapan angka di hukum taurat sering memiliki arti dan tidak muncul secara acak, Jadi ada kemungkinan, pada tanggal 10 itulah manusia jatuh dalam dosa.
Misteri Timeline Alkitab
Saat ini, kita berada pada akhir Pemulihan Hari Ke-6. Apabila ditarik mundur kebelakang, kita akan dapatkan bahwa: Hari pertama s.d hari keenam penciptaan terjadi sekitar 14000 s.d 8000 tahun lalu.
Hal ini akan menjadi kunci, yaitu apa yang terjadi pada 14000 s.d 8000 tahun lalu, saat penciptaan hari pertama sampai keenam diperkirakan terjadi Namun, timeline ini "sepertinya" sangat tidak masuk akal:
- Apakah matahari dan bulan diciptakan pada perioda itu?
- Lalu apakah hewan-hewan purba, jika hewan dinyatakan baru diciptakan pada perioda itu
- Siapakah manusia purba? Kalau manusia pertama baru diciptakan pada perioda itu?
Hal ini sangat menarik, apalagi jika kita menggali bukti-bukti temuan ahli prasejarah.
Pengungkapan Misteri Penciptaan
Pengungkapan 1: Transisi Pleistosen ke Holosen
Kita mungkin sering melihat pada film kartun ataupun kisah anak-anak, bahwa jaman purba adalah jaman es. Jaman es? Ya! Jaman itu disebut secara ilmiah sebagai jaman Pleistosen, yaitu sekitar 2,588,000 s.d 11,700 tahun lalu. Pada jaman es, suhu bumi lebih dingin dan es tebal menutupi sebagian besar permukaan bumi.
Setelah itu bumi masuk ke jaman Holosen yaitu mulai 11700 tahun lalu. Jaman Holosen adalah jaman dimana iklim di bumi serupa dengan saat ini dan menunjang kehidupan. Sekarang ini pun kita berada di jaman Holosen. Iklim bumi lebih hangat dan stabil. Musim panas menjadi lebih panjang dan hangat, sedangkan musim dingin menjadi lebih pendek dan lebih ringan.
Para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan dari jaman Pleistosen ke jaman Holosen adalah perubahan yang dramatis. Perubahan yang melibatkan banyak aspek, bahkan termasuk perubahan rotasi bumi.
Kami sengaja menuliskan dengan jelas tentang nama jamannya, yaitu Pleistosen dan Holosen, agar Anda dapat melakukan searching dan membuktikan kebenarannya dari sumber terpercaya di internet.
Pengungkapan 2: Terjadilah Terang Sebelum Pembentukan Benda Langit.
Meskipun kita tidak mengetahui seberapa terang pada jaman Pleistosen, tetapi kita dapat membandingkan data berikut:
- Di katulistiwa, intensitas cahaya siang hari cerah adalah sekitar 100,000 - 130,000 lux.
- Di katulistiwa, intensitas cahaya pada pukul 18:00 langit cerah adalah 500 - 2000 lux.
- Di kutub, intensitas cahaya siang hari cerah adalah sekitar 50 - 200 lux.
Bagaimana dengan jaman Pleistosen? Sayangnya tidak ada data intensitas cahaya pada masa itu. Namun, para ilmuwan memperkirakan bahwa jaman Pleistosen jauh lebih gelap, bahkan lebih gelap dibandingkan kutub saat ini, karena:
- Sudut datang cahaya matahari yang lebih rendah (tidak tegak lurus dengan permukaan bumi) membuatnya lebih tersebar dan kurang terkonsentrasi.
- Lamanya siang hari yang lebih pendek.
- Banyaknya awan penutup, yaitu debu dan aerosol dari letusan gunung berapi dan badai debu, yang sering terjadi pada jaman Pleistosen.
Dengan demikian, "terjadilah terang" bisa diartikan baik secara rohani maupun fisik. Secara rohani, karena setan dan roh jahat pengikutnya dilempar ke bumi, sehingga bumi menjadi sangat gelap. Dan Allah memperbaiki itu dengan menciptakan terang.
Sedangkan secara fisik, Allah menghadirkan terang mungkin dengan cara membersihkan penghalang sinar matahari.
Pengungkapan 3: Cakrawala pemisah air di bawah dan di atasnya.
Air sebenarnya berasal dari luar angkasa, yaitu dari awan antar bintang dan sisa-sisa pembentukan tata surya. Bahkan sebagian besar air di bumi diperkirakan berasal dari luar angkasa, yang terbawa melalui meteorit dan komet. Dan sebagian kecil berasal dari material pembentuk bumi.
Saat ini, air di bumi tidak terlepas lagi ke luar angkasa karena adanya gravitasi dan lapisan atmosfir bumi. Selain itu, tekanan dari lapisan atmosfir ini membuat air di bumi dapat berbentuk cair.
Pada jaman pleistosen, air lebih mudah terlepas kembali ke luar angkasa karena atmosfer bumi lebih tipis. Atmosfer bumi yang lebih tipis juga membuktikan bahwa gravitasi bumi lebih lemah saat itu. Penelitian menunjukkan bahwa atmosfer bumi pada jaman Pleistosen sepertinya hanya menghasilkan sekitar 60% dari tekanan atmosfer saat ini.
Ada kemungkinan bahwa pada tahap itu, Allah memperbaiki gravitasi bumi dan memperbaiki atmosfir bumi. Sehingga pada akhirnya membuat air di bumi tidak terlepas ke luar angkasa.
Pengungkapan 4: Benda Penerang Di Cakrawala
Pada transisi Pleistosen ke Holosen, terjadi perubahan dramatis pada bumi, yang menyebabkan perubahan efek dari benda-benda langit ke bumi:
- Pergeseran Orbit Bumi (eksentrisitas, kemiringan sumbu, dan presesi) yang mempengaruhi intensitas sinar matahari yang diterima bumi sepanjang tahun. Pada Pleistosen, perubahan intensitas cahaya matahari lebih ekstrem, sehingga terjadi periode pendinginan dan pemanasan yang panjang. Pada Holosen, pola intensitas cahaya matahari lebih konsisten.
- Peningkatan Gas Rumah Kaca (CO2, CH4, N2O). Gas rumah kaca jauh lebih rendah pada jaman Pleistosen dibandingkan Holosen. Gas rumah kaca ini menjebak panas dari matahari dan menyebabkan pemanasan global. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di jaman Holosen meningkatkan efek pemanasan bumi oleh sinar matahari.
- Berkurangnya Aktivitas Vulkanik. Aktivitas vulkanik di jaman Holosen lebih rendah dibandingkan Pleistosen. Letusan gunung berapi besar dapat menyebabkan pendinginan global sementara karena debu dan gas yang dikeluarkan menghalangi sinar matahari.
- Perubahan Albedo. Permukaan bumi pada jaman Pleistosen memiliki albedo yang lebih tinggi, yang berarti lebih banyak sinar matahari dipantulkan kembali ke angkasa. Pada jaman Holosen, pencairan es dan salju menurunkan albedo bumi.
- Perubahan Arus Laut: Pola arus laut pada jaman Holosen berbeda dengan Pleistosen. Perubahan pola arus laut ini membantu mendistribusikan panas di seluruh permukaan bumi dengan lebih merata.
Selain itu, pada jaman Holosen, kita dapat menggunakan matahari sebagai penunjuk waktu dan jaman. Maksudnya apa? Jika kita memasang jam matahari pada jaman Pleistosen, kita akan mendapat informasi yang membingungkan dan tidak konsisten sepanjang tahun, karena orbit bumi lebih lonjong dan karena kemiringan sumbu bumi.
Pengungkapan 5: Penciptaan Binatang
Hewan pada zaman Pleistosen dan Holosen mengalami perubahan besar karena perbedaan iklim dan kondisi lingkungan antara kedua periode tersebut. Pleistosen sering dikenal sebagai jaman megafauna, di mana banyak hewan raksasa hidup, seperti Mammoth berbulu, Mastodon, kucing raksasa Smilodon, Glyptodon, dll. Hewan ini tidak kita temukan pada jaman Holosen.
Terjadi beberapa kali kepunahan masal di dunia ini, paling tidak ada 6 kali yang ditemukan para ilmuwan. Semuanya dengan uraian sebab yang masih diragukan dan diperdebatkan. Termasuk di antaranya adalah kepunahan masal dinosaurus (66 juta tahun lalu) dan kepunahan masal jaman pleistosen menuju holosen..
Kita berada di dunia yang tidak mau mempercayai konsep penciptaan, tetapi lebih memilih konsep evolusi. Akan tetapi, lebih masuk akal bahwa hewan-hewan itu berevolusi secara masal, ataukah hewan sebelumnya punah dan terjadi penciptaan ulang?
Pengungkapan 6: Penciptaan Manusia
Manusia purba (homo habilis, homo erectus, homo neanderthalensis, dll) dinyatakan punah, dan bukanlah nenek moyang dari homo sapiens atau manusia modern. Dari sini sebenarnya cukup aneh dengan konsep evolusi.
Kita lebih mempercayai bahwa terjadi berkali-kali evolusi dari kera menjadi Homo Habilis, dari kera menjadi Homo Erectus, dari kera menjadi homo sapiens, dll. Ataukah, terjadi kemusnahan dan penciptaan ulang?
Meskipun ada fosil homo sapiens (manusia modern) yang ditemukan di Afrika dan Eropa pada masa pleistosen, tetapi secara bentuk mereka berbeda dengan manusia modern setelah jaman holosen. Pertanyaan yang sama, apakah mereka berevolusi? Ataukah homo sapiens purba itu punah dan diciptakan ulang?
Atau mungkin "sedang" terjadi kepunahan masal manusia-manusia purba di luar taman Eden, ketika Adam dan Hawa diciptakan. Dengan demikian, Adam dan Hawa bukan manusia pertama, tetapi mereka adalah nenek moyang dari semua manusia yang hidup saat ini.
Hal itu juga menjelaskan mengapa Kain takut akan manusia lain saat dihukum menjadi pengembara di bumi (Kejadian 4:13-15). Jika Adam dan Hawa adalah satu-satunya keluarga manusia saat itu, maka Kain seharusnya tidak kuatir akan hal itu.