Kasih Ajaib: Tafsiran Alkitab Spektakuler dan Mendalam

11 Des 2023

Apakah Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat?


Adam dan Hawa dilarang makan buah dari "Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat". Itu adalah satu-satunya pohon yang dilarang untuk dimakan buahnya. Pertanyaan yang mengusik adalah mengapa "Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat"? Apa yang salah dengan pohon ini?

    Latar Belakang

    Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat

    Lalu TUHAN Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Kejadian 2:9

    Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2:16,17

    Jadi, saat itu Tuhan menempatkan manusia, yaitu Adam dan Hawa, di taman Eden.

    • Ditengah taman itu ada pohon kehidupan dan juga pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
    • Hanya buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat yang dilarang untuk dimakan, tetapi buah pohon kehidupan diijinkan untuk dimakan.
    • Pada hari manusia makan buah yang dilarang itu, ia akan mati. Jadi bukan kematian yang instant, tetapi kematian yang berangsur-angsur.
    • Manusia kemudian makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, bahkan sebelum mencicipi buah pohon kehidupan.

    Bukankah ini suatu kisah yang menarik untuk ditelaah. Apakah Pohon Pengetahuan Tentang Yang Baik dan Yang Jahat?

    Apakah Manusia Tidak Berpengetahuan Sebelum Makan Buah Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat?

    TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu. Kejadian 2:15

    Lalu TUHAN Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. Dibawa-Nyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Kejadian 2:19

    Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

    Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati." Kejadian 3:1-3

    Sebelum makan buah terlarang, manusia terlihat sudah memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menimbang apa yang baik untuk dilakukan. Hal ini membuat Adam bisa bertanggung jawab untuk mengusahakan dan memelihara taman Eden yang sangat luas. 

    Adam juga sepertinya memiliki kemampuan berpikir dan menghafal yang cukup bagus. Jika kita memiliki 3 orang anak, memberi tiga nama anak saja bukan suatu yang mudah dan perlu banyak pertimbangan. Apalagi memberi nama ratusan atau ribuan binatang, dan mungkin juga tanaman.

    Bukti lain adalah Hawa sudah dapat membantah ular, yang berarti dia sudah bisa mempertimbangkan  mana yang benar dan mana yang salah.

    Efek Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat.

    Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

    Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

    Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. (Kejadian 3:6-8)

    Yang menarik disini adalah efek langsung dari makan Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat:

    • Manusia menyadari kalau dirinya telanjang
    • Manusia takut dan menghindar dari Allah.
    • Manusia tiba-tiba pandai berdalih dan menyalahkan pihak lain.
    • Dan sebenarnya, kejadian Kain membunuh Habel, adalah efek dari makan buah terlarang ini.
    • Bahkan sampai peristiwa kejahatan manusia jaman Nuh, adalah akibat dari buah terlarang ini.

    Apakah itu Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat?

    Pohon Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat

    Pada saat menciptakan manusia, Tuhan sudah memberi kemampuan untuk mempertimbangkan dan untuk membedakan yang benar dan yang salah, karena manusia diciptakan menurut gambar Allah (Kej 1:27).

    Saat makan buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat, hati nurani manusia tercemar. Mereka tidak lagi menggunakan Firman sebagai tolok ukur, tetapi menjadikan perasaan sebagai tolok ukur. Setelah makan buah terlarang, penentu benar dan salah adalah perasaan atau diri manusia sendiri.

    Karena itu pohon ini bernama "Pengetahuan Yang Baik dan Yang Jahat", dan bukan "Pengetahuan Yang Benar dan Yang Salah". Buah pohon ini akan perlahan memunculkan karakter:

    • Saling menghakimi. Karena bergantung pada perasaan masing-masing, setiap orang memiliki standar yang berbeda mengenai benar dan salah.
    • Mudah curiga. Merasa bahwa orang lain sedang mencari celah untuk menghakimi.
    • Ketakutan atas penilaian orang. Ketakutan atas penilaian orang lain menjadi sedemikian liar, sehingga telanjang menjadi alasan ketakutan mereka atas penilaian orang lain.
    • Berusaha menjadi standar kebenaran. Adam dan Hawa berusaha menegakkan bahwa merekalah yang benar dan orang lain salah.
    • Menghindari Allah. Saat menghadapi Standar Kebenaran yang sebenarnya, yaitu Firman Allah, mereka kuatir standar kebenaran mereka terganggu atau akan dikoreksi.
    • Sifat dengki. Hal ini yang membuat Kain merasa bahwa Habel layak mendapat hukuman mati, karena Habel menyakiti perasaannya.

    Hati nurani yang dicemarkan dan dikuasai oleh perasaan ini yang kemudian membuat umat manusia menjadi sedemikian liar sehingga membuat Allah terpaksa menurunkan air bah pada jaman Nuh.

    Kesimpulan

    Allah menciptakan manusia dengan hati nurani untuk membedakan yang benar dan yang salah berdasar Firman Nya. Akan tetapi buah pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat mencemari hati nurani, dan menggeser tolok ukurnya menjadi perasaan kita dan bukan Firman Allah.

    betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Ibrani 9:14